aku tak pernah tahu apa kau dulu, aku tak pasti siapa kau nanti
yang kutahu; ada gamang mencengkeram waktu, ada galau mengisi ruang
sebuah wajah yang asing mengendap diam-diam, menatap lalu menyergap sedakapku
usai itu kau tak lagi asing ketika sekelebat kemudian kau pergi sambil meninggalkan
ratusan bahkan jutaan fragmen-fragmen yang kau tebar menjadi keping-keping teka-teki yang indah
bandang airmata membalut keping-keping yang kini mulai kusatukan
bandang airmata menghitung waktu yang tersisa untuk rindu ini
No comments:
Post a Comment