Friday, September 29, 2006

sebuah jalan, suatu masa

suatu malam di suatu jalan
sebuah keluarga nyenyak mendengkur
sebelum tidur pemiliknya sempat bicara,
“lihatlah betapa tenang negeri ini”
di luar rumah itu panser dan serdadu
berjaga siap tembak
ketenteraman itu berlangsung dari tahun ke tahun

suatu siang di suatu jalan
orang-orang kocar-kacir
dengan mulut berdarah tanpa air mata, berkata
“dimana ketenangan di negeri ini?”
di sepanjang jalan panser dan serdadu
berbaris dan menghunus sangkur
kematian seperti hari itu sudah ada sejak dulu

suatu pagi dari setiap penjuru
semua kaki menuju rumah itu
hampir serempak mereka mendesis
“kita tegakkan lagi ketenangan di negeri ini”
barisan panser dan serdadu hancur lebur
rumah itu tinggal abu
di tengah kota penghuninya digantung
ada yang memotong jarinya untuk makanan anjing
yang paling tak tegaan
menyobek kulitnya untuk tambal celana
katanya, mereka tidak disidang
karena keadilan sudah mati sejak dahulu
mimpi tentang hari itu sudah menahun mereka rindu

(ditulis saat saya ulang tahun. kurang kerjaan banget sih. jakarta, 10 november 96)

No comments: