Monday, January 31, 2005

Sebuah Sabtu yang lain?



Sabtu 29 Januari 2005, sekitar jam 7 malam. Sambil bermain dengan Rara, saya browsing acara TV. TV7: Jejak Petualang. Riyanni Djangkaru mengisahkan petualangannya di Negeri Pahang, Malaysia. Menjajal medan berlumpur dengan rombongan off-roader, menjelajahi indahnya Pulau Jawa (pulau di Negeri Pahang yang kata sang presenter dulunya dihuni orang Jawa) dan menikmati indahnya air terjun Sri Mahkota. “Ah, seandainya saya ada dalam rombongan itu”, khayal saya. Acara terpotong.

Seperti biasa; jeda iklan. Meski saya orang iklan, saya tak suka Sabtu saya diganggu iklan. Apalagi iklan-iklan jelek.

Saya pindah channel. Naik satu channel..”nggak menarik”. Naik lagi, naik lagi, naik lagi satu channel. Tak sampai hitungan kelima, tak sampai hitungan satu menit sampai saya di Metro TV. Dari Negeri Pahang, saya dibawa ke Banda Aceh. Di Metro TV, sebuah acara bertajuk Para Pemberani di Tengah Tsunami. Rabani, nama pria yang berceritera dengan dada bergetar dan tatapan nanar. Seperti baru bangun kembali dari mimpi buruk yang sama. Bertutur ia bagaimana dapat selamat dari bencana itu, bagaimana menyesalnya ia tak dapat menolong seorang wanita yang mengharap bantuannya sebagai dewa penolongnya, bagaimana dengan beban yang begitu berat ia tetap berusaha mengambil gambar kota yang baru saja dihantam Tsunami, di layar TV tersaji kembali gambar-gambar itu. Gambar-gambar yang mungkin baru saya lihat, tapi tentang cerita yang sama, yang kalau saya deskripsikan lagi pun sulit mengundang air mata kamu yang mungkin sudah terkuras.

Dari TV7 ke Metro TV, hanya selisih 3 channel.
Dari Negeri Pahang ke Banda Aceh, hanya satu hembusan nafas.
Dari satu kisah indah ke kisah sedih, berganti secepat memencet tombol remote.

Tiba-tiba...saya kehilangan selera bicara soal iklan bagus dan iklan jelek.

Terima kasih, untuk Sabtu yang istimewa ini.

No comments: